Selasa, 08 Februari 2011

PENUH KEIKHLASAN DAN BERSIKAP QANA’AH

Agama Islam memberikan tuntunan khusus tentang sikap ikhlas ini kepada wanita shalehah, karena dialah yang lebih dibutuhkan untuk menghias diri dengan akhlak karimah dalam membahagiakan suami.

Sikap ikhlas adalah sesuatu yang sangat mahal nilai harganya, yang dapat menjadikan kehidupan suami istri sebagai taman surga. Sikap ridha dan ikhlas menerima ketentuan dan pemberian Allah, adalah kunci dari kebahagiaan dalam mengarungi kehidupan berumahtangga, kesusahan berganti dengan kegembiraan, kesempitan berganti dengan kelapangan, dan kelelahan berganti dengan kegairahan yang membara.

Seorang Wanita yang merindukan surga, tentu akan merasa ikhlas dan ridha terhadap apa saja yang telah diberikan Allah kepadanya lewat pemberian suami. Barang kali suami memang orang yang sederhana, baik kekayaan maupun rupa wajahnya.J auh dari derajat bangsawan dan penguasa, sederhana dalam tingkat prestasi ilmiah maupun wibawa, dan yang lain. Semua itu bila diterima dengan penuh keridhaan dan keikhlasan ,justru akan mendatangkan kebahagiaan. Bila hal tersebut tidak disikapi dengan ikhlas ,justru akan mendatangkan keretakan dan musibah dalam rumah tangga. Oleh Karena itu, setiap wanita yang ingin memasuki surga-Nya harus-lah sadar dan menyadari, bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan dalam rumah tangga hanya dapat diperoleh dengan mengamalkan tuntunan agama secara maksimal, bukan dengan melimpahnya harta kekayaan, kedudukan, kebangsawanan, maupun prestasi ilmiah yang dicapai.

Seorang suami shaleh, tentu akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan keluarga, agar kehidupan senantiasa menjadi mudah dalam segala aspeknya. Hanya saja seringkali dia tidak mampu merealisasikan semua yang menjadi keinginannya. Namun, ketika mendapatkan istrinya bersikap ikhlas dan ridha menerima apa adanya, memaklumi hal materi, tidak menunjukkan kesedihan dan kekecewaan, maka dia akan merasakan sebagai orang yang paling bahagia didunia. Merasa lebih bahagia dari pada orang-orang yang kehilangan keseimbangan dalam mengarungi kehidupan, dan yang kehilangan penyelamat dalam ketaatan beribadah kepada Allah, sekalipun mereka diberi kekayaan yang melimpah. Merasa lebih bahagia daripada kehidu pan para konglomerat, para penguasa, bintang film, dan pemilik prestasi yang tinggi, yang diombang-ambing oleh istri yang tidak pernah puas dengan keduniaan yang dimiliki suaminya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar